BREAKING NEWS

Mengembangkan Pembelajaran Sastra Melalui Media Digital

Penulis: Juni Ahyar

Dosen Universitas Malikussaleh, Aceh

Seiring pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, ketergantungan masyarakat terhadap perangkat digital seperti ponsel pintar dan komputer semakin meningkat. Hampir seluruh lapisan masyarakat memanfaatkan teknologi, termasuk media sosial, untuk berinteraksi, mencari hiburan, bahkan dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari. Namun, kemudahan ini juga membawa dampak negatif, salah satunya adalah berkurangnya minat generasi milenial terhadap kegiatan membaca dan menulis sastra. Banyak orang kini lebih tertarik mengikuti tren media sosial daripada mengeksplorasi dunia literasi melalui buku.


Perkembangan dunia sastra pun turut menyesuaikan diri dengan transformasi teknologi tersebut. Dahulu, sastra bermula dari tradisi lisan, lalu beralih ke bentuk tulisan, dan kini hadir dalam bentuk digital melalui pemanfaatan perangkat seperti komputer, smartphone, serta jaringan internet.


Kehadiran sastra digital memberi peluang besar bagi penulis untuk mengekspresikan kreativitasnya secara maksimal, baik dari sisi suara maupun visual. Fenomena ini dapat diamati dari banyaknya konten bernuansa sastra—khususnya puisi—yang tersebar di berbagai platform media sosial. Hal ini turut mendukung peningkatan kemampuan menulis dan mempercepat penyebaran karya sastra ke khalayak yang lebih luas.


Penerapan sastra dalam bentuk digital memberikan dampak ganda terhadap budaya literasi, baik positif maupun negatif, terutama di Indonesia. Di satu sisi, masyarakat kini dapat mengakses dan memproduksi karya sastra dengan lebih mudah. Minat generasi muda terhadap aktivitas literasi pun tampak meningkat, meski masih perlu ditelusuri lebih lanjut apakah bentuk bacaan dan tulisan mereka termasuk kategori sastra.


Beragam platform kini menjadi ruang interaktif dalam menikmati karya sastra, seperti milis, blog, halaman komunitas, serta media sosial seperti Facebook dan Twitter. Sastra digital menjadi medium alternatif dalam proses pembelajaran sekaligus memperluas jangkauan apresiasi sastra di kalangan masyarakat.


Dengan munculnya sastra digital di era modern, tampak jelas bahwa teknologi dan budaya literasi dapat berkembang seiring waktu. Kini, karya sastra dapat diakses dari mana saja hanya melalui perangkat ponsel dan koneksi internet. Keberadaan sastra digital diharapkan mampu menjadi wadah untuk menyalurkan ide dan minat menulis, serta sebagai sarana untuk menumbuhkan kembali minat membaca dan mempelajari sastra, khususnya di kalangan generasi milenial. [JA]