Pemkab Pidie Siapkan 6,6 Hektare untuk Dukung Sekolah Rakyat Presiden Prabowo
Pidie - Pemerintah Kabupaten Pidie menunjukkan komitmen kuat terhadap pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Salah satu bentuk dukungan tersebut diwujudkan melalui penyediaan lahan seluas 6,6 hektare di Kecamatan Padang Tiji sebagai lokasi pembangunan fasilitas pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
"Lahan yang disiapkan berada di Gampong Jok, tepatnya dalam kawasan Balai Penyuluhan Pertanian milik Pemkab. Luasnya mencapai lebih dari enam hektare," ungkap Sekretaris Daerah Pidie, Samsul Azhar, pada Senin, (05/05/2025) lalu.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah mengajukan usulan pembangunan ke Kementerian Sosial dan berharap Pidie menjadi salah satu kabupaten yang menerima alokasi program Sekolah Rakyat pada tahun ini.
Menurutnya, keberadaan sekolah ini akan sangat berdampak dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Samsul juga menambahkan, Pemkab hanya bertugas menyediakan lahan, sementara seluruh pembiayaan pembangunan dan operasional, termasuk infrastruktur dan kebutuhan siswa, akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
Sebelumnya, beberapa lokasi sempat dipertimbangkan, namun tidak memenuhi kriteria minimal luas lahan, yakni lima hektare. Akhirnya, lokasi di tepi jalan nasional Banda Aceh–Medan, sekitar 17 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Pidie, dipilih karena memenuhi syarat.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pidie, Muhammad Husin, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengirimkan proposal resmi kepada pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan Sekolah Rakyat di wilayah tersebut.
Ia menegaskan bahwa program ini sangat penting untuk membuka akses pendidikan gratis dari jenjang SD hingga SMA bagi anak-anak dari keluarga miskin. Tak hanya pendidikan, sekolah ini juga menyediakan fasilitas asrama dan kebutuhan hidup siswa yang sepenuhnya dibiayai negara.
Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan program nasional yang menyasar keluarga berpenghasilan rendah dengan tujuan utama memutus rantai kemiskinan ekstrem. Seluruh kebutuhan pendidikan, mulai dari seragam, makan, hingga perlengkapan sekolah, akan disediakan tanpa biaya oleh Pemerintah Republik Indonesia. [Red]